Kamis, 07 Februari 2008

Ayah.....Ibu... Bergabunglah dengan kami

Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukan kepadamu jalan yang lurus (Maryam: 43).
Wahai bapakku, janganlah engkau beribadah kepada syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah (Maryam: 44).
Wahai bapakku sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa adzab dari tuhan yang maha pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan (Maryam: 45).
Ayah....Ibu...!! Apakah engkau mengira bahwa kita diciptakan begitu saja .....sia-sia, padahal Allah mengatakan:
Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami? (Al-Muminun: 119).
Allah swt menciptakan kita hanya untuk beribadah kepada Nya:
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan suaya mereka beribadah kepada-Ku (Adz-dzariyat: 56).
Bukan ibadah kepada Allah, tetapi beribadah kepada Allah saja, karena banyak orang beribadah kepada Allah, namun disamping itu mereka juga beribadah kepada selain Allah. Seperti yang dilakukan oleh kaum musyrikin dahulu dan sekarang, baik yang mengaku muslim atau tidak.
Banyak ahli tafsir menafsirkan yubaduun/ supaya mereka beribadah kepada-Ku dengan supaya mereka mentauhidkan-Ku.
Jadi yang dituntut itu adalah mentauhidkan Allah swt dengan segala macam bentuk ibadah, baik itu doa, istianah, sembelihan, persembahan, tasyri (penyandaran hukum) dan ibadah lainnya. Sedangkan tauhidullah ini tidak terealisasi kecuali dengan berlepas diri dari setiap Mabud (yang di ibadati), Matbu (yang di ikuti) dan Musyarri (pembuat hukum) selain Allah.
Ayah...Ibu....itu tadi adalah inti dienul islam ini yang merupakan makna Laa ilaaha illallah yang mana orang tidak menjadi muslim kecuali dengan merealisasikan hal itu. Semua Rasul inti dakwahnya adalah sama, yaitu beribadah kepada Allah dan menjauhi Thaghut:
Dan sungguh Kami telah mengutus pada setiap umat seorang Rasul (untuk menyerukan) sembahlah Allah saja danjauhilah Thaghut itu (An-nahl: 36).
Laa ilaaha adalah meninggalkan Thaghut dan kufur terhadapnya
Illallah adalah beribadah kepada Allah.
Meninggalkan Thaghut atau menjauhi thaghut adalah cara tidak beribadah kepadanya:
Dan orang-orang yang menjauhi Thaghut (yaitu) tidak beribadah kepadanya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira(Az-zumar: 17).
Orang yang beribadah kepada Allah namun tidak meniggalkan ibadah tehadap Thaghut, maka dia tidak merealisasikan Laa ilaaha illallah, sehingga dia bukan orang muslim. Allah swt berfirman:
Siapa yang kufur terhadap Tahghut dan beriman kepada Allah maka sungguh dia telah berpegang pada Al urwah alwutsqa (tali yang amat kokoh) (Al-baqarah: 256).
Alurwatul wutsqa adalah laa ilaaha illallah/tauhid atau islam.
Rasulullah saw bersabda:
Siapa yang menucapkan laa ilaaha illallah dan kufur terhadap terhadap segala sesuatu yang diibadati selain Allah, maka haramlah darah dan hartannya, sedangkan perhitungannya adalah atas Allah taala. (HR. Muslim).
Sesungguhnya kufur terhadap segala yang diibatai selain Allah adalah sudah tercakup dalam laa ilahaa illallah, akan tetapi Rasulullah saw menguatkannya dengan perkataan beliau dan kufur terhadap segala sesuatu yang diibadati selain Allah...beliau lakukan itu karena sangat pentingnya Kufur terhadap Thaghut yang mana ia adalah separuh Tauhid, dan tauhid tidak sah kecuali dengannya. Syaikhul islam Muhammad Ibnu Abdil Wahhab rahimahullah berkata sewaktu menjelaskan hadits diatas: Dan (hadits) ini tergolong dalil paling agung yang menjelaskan makna Laa ilaaha illallah, karena beliau saw tidak menjadikan pengucapan laa ilaaha illallah sebagai penjaga harta dan darahnya, bahkan tidak pula pengetahuan akan maknanya bersama pengucapannya, bahkan tidak pula pengakuan akan (kebenaran) hal itu, bahkan tidak pula keberadaan dia tidak menyeru kecuali terhadap Allah saja, sehingga ia menyertakan terhadapnya sikap kufur terhadap segala sesuatu yang diibadahi selain Allah. Bila dia ragu atau bimbang maka harta dan darahnya tidak haram.....Addurar as saniyyah juz Jihad 102.
Thaghut adalah segala sesuatu yang diibadati selain Allah, baik manusia, malaikat, batu,pohon dan yang lainnya. Namun manusia, malaikat dan jin yang diibadati padahal mereka tidak suka dengan peribdatan terhdapnya itu, maka tidak disebut Thaghut, dan peribadatan tersebut jatuhnya terhdap syaitan yang menghiasi peribadatan terhadap mereka itu, sehingga syaitanlah yang menjadi thaghut yang diibadati itu, sebagaimana firman Allah swt:
Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani adam supaya kamu tidak beribadah kepada syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu (Yaasin: 60). Selengkapnya